Di sekolah, Fahru terkenal sebagai “gembong”nya kekacauan. Senang mengacau, memeras, mengancam, dan memukuli kawannya. Padahal umurnya baru 10 tahun. Tapi, melihat badannya yang tinggi besar, juga tampang yang terkesan keras dan ganas, membuat anak-anak lain takut padanya. Bahkan anak-anak yang lebih tua darinya pun banyak yang takut padanya.
Perilaku seperti yang dilakukan Fahru ini biasa kita kenal dengan bully, yakni perilaku ancaman baik itu fisik maupun verbal untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan. Pelaku bully biasanya akan merasa sangat puas jika ia telah berhasil membuat korbannya ketakutan dan gelisah atas aksinya.
Perilaku ini biasa muncul di usia-usia sekolah. Dan pelakunya adalah anak-anak yang tidak memiliki rasa takut atau perasaan takutnya rendah sekali. Sedangkan korbannya biasanya adalah anak-anak yang lemah dan tidak bisa melawan saat diancam.
Jangan Anda kira perilaku bully ini hanya datang pada anak-anak yang agresif saja. Perilaku ini bisa saja muncul pada anak-anak yang berusaha mengatrol harga dirinya dengan bersikap sok jagoan.
Patut kita perhatikan pula, bahwa perilaku bully ini muncul akibat adanya perasaan dendam, yang biasanya dilakukan oleh anak-anak yang pernah mengalami perilaku yang sama seperti yang pernah ia lakukan pada korbannya sekarang.
Bagaimana mengatasinya?
Motivasi anak untuk tidak mendendam. Setiap anak memiliki penerimaan yang berbeda-beda terhadap apa yang terjadi padanya. Karena itu setiap orang tua wajib menanamkan pada anak-anak, bahwa mendendam bukanlah sebuah penyelesaian masalah. Justru mereka akan rugi sendiri jika senantiasa menyimpan rasa sakit dan tidak enak di dalam hati mereka.
Berikan contoh yang baik. Karena pada dasarnya bully adalah perilaku akibat adanya perlakuan di masa lalu. Jangan pernah lakukan tindak kekerasan terhadap anak secara brutal dan berlebihan. Hukuman boleh saja, namun berikan hukuman yang mendidik, bukan untuk membuatnya trauma.
Tumbuhkan kepercayaan diri pada anak. Jangan sampai anak-anak merasa rendah diri, sehingga membuatnya merasa harus melakukan pengkatrolan dengan cara-cara bully. Dengan menumbuhkan rasa percaya dirinya, Anda akan membantunya mencapai prestasi-prestasi luar biasa, juga membuatnya merasa berharga.
Sumber Gambar : https://jeffwinbush.files.wordpress.com/2013/10/bullying.jpg