Hadirnya seorang bayi selalu dinanti-nantikan setelah 9 bulan 10 hari didalam kandungan ibunya. Tubuhnya yang mungil dan semua tingkah polahnya membuat kita tidak berdaya untuk tidak memperhatikannya.
Bulan ke 1 sampai Bulan ke 2
Dalam minggu-minggu pertama kelahirannya merupakan masa-masa paling melelahkan bagi kedua orang tuannya. Dibutuhkan kerjasama antara ayah dan ibu untuk memenuhi semua kebutuhan bayi. Emosi dasar merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhannya yaitu dengan menangis. Emosi ini erat kaitannya dengan ketidak nyamanan fisik yang ia rasakan baik berupa rasa haus, lapar, rasa terkejut yang membuat takut ataupun rasa sakit.
Selain kebutuhan akan rasa haus dan lapar bayi juga membutuhkan kehangatan kasih sayang, dekapan, sentuhan dan buain orang tuanya terutama sang ibu.
Pada akhir bulan ke 2 reaksi emosional yang timbul lebih bersifat psikologis daripada biologis misalnya saja kebutuhan akan kehangatan dan belaian ibu. Hubungan emosional yang hangat antara keluarga terutama ibu dan si bayi merupakan pelajaran-pelajaran yang amat berharga bagi perkembangan emosional bayi.
Hubungan emosional dapat dilakukan dengan berbicara dengan bayi, memberi respon pada suara-suara atau celotehnya serta membelai dan menciumnya. Berbicara dengan bayi dan merespon suara-suara atau celoteh bayi selain menimbulkan keterikatan antara ibu dan bayi juga mendorong kemahiran bahasa bayi baik berupa perkembangan otot-otot mulut dan lidah dengan pengucapan kata-kata, dan perkembangan proses penginderaan (penglihatan dan pendengaran).
Bayi mempunyai ciri-ciri khas masing-masing. Pada dua bulan pertama banyak tingkah lakunya yang bisa menggambarkan bagaimana keadaan dirinya. Gerakannya ditandai dengan reflek-reflek seperti:
1. Refleks Menghisap.
Refleks ini memungkinkan bayi untuk memenuhi rasa dahaga dan laparnya dengan menghisap susu ibunya ataupun dari botol. Pada usia beberapa minggu gerakkan menghisapnya akan diselingi dengan mengamati wajah ibunya ataupun benda-benda bergerak dan warna-warna menarik lainnya
2. Refleks Menggenggam
Refleks ini mudah dilihat pada bayi-bayi yang baru lahir pada saat anda menempelkan jari pada telapak tangan ataupun telapak kaki bayi. Reflex ini akan menghilang dengan sendirinya pada saat bayi melewati bulan-bulan pertamanya. Anda dapat memanfaatkan reflex ini untuk melatih otot-otot tangan, pendengaran maupun kepekaan syarafnya dengan memberikan mainan yang sesuai.
3. Refleks Moro
Refleks moro digolongkan sebagai reaksi emosional yang timbul diluar kemauan atau kesadaran bayi. Refleks ini seringkali disertai dengan tangisan yang keras. Misalnya saja anda memperlakukannya dengan agak kasar sehingga dia takut.
4. Refleks Menghentak
Refleks ini berupa gerakan menghentak seperti mengejang pada lengan dan tangan. Refleks ini juga sering diikuti dengan tangisan yang menunjukkan rasa takut. Hal ini disebabbkan karena bayi dikejutkan bunyi yang keras, cahaya yang terlalu terang atau perubahan suhu yang mendadak (misalnya pada saat mandi).
Yang perlu diperhatikan pada usia 2 bulan bayi senang mendengarkan suara-suara, memendangi tangannya, mengengkat kepalanya dan mengikuti obyek yang bergerak dengan pandangannya serta bayi suka tersentyum dan diberi senyuman.
Oleh karena itu beri bayi mainan yang lembut untuk dipegang dan digenggam, letakkan dia dalam posisi tengkurap agar dia berkesempatan mengengkat kepalanya dan sering-seringlah berbicara dan tersenyum kepadanya.
Dua tahun pertama dalam kehidupan bayi merupakan masa yang penting bagi perkembangan otak bayi. Semakin banyak rangsangan yang tepat yang diberikan semakin besar pula kemungkinan bayi menjadi lebih cerdas.
Ada 2 tahap perkembangan kognitif pada masa perkembangan kemampuan belajar yaitu mengumpulkan informasi-informasi dan belajar untuk belajar.
Sumbe Gambar : http://www.sagaopedia.com/uploads/2014/10/Perkembangan-Bayi-1-Bulan.jpg