Bahagianya Menjadi Ibu

 Bahagianya Menjadi Ibu

Saya paling senang berada di dekat ibu saya dan memeluknya. Entah mengapa, saya merasakan kehangatan yang khas dan luar biasa setiap kali saya memeluk ibu. Ada rasa nyaman, rasa aman, dan ketenangan. Meski ibu belum mandi sekalipun, atau ibu sedang berkutat pada masakan di dapur, pelukannya adalah hal yang mampu menenangkan saya dari apapun.


Jika saja pelukan ibu adalah kekuatan, maka saya rasa, semua anak di dunia ini akan menjadi anak-anak yang pemberani dan berjiwa besar.

Saya dulu sering bertanya-tanya, mengapa perempuan harus menjadi “ibu”? Bukankah hamil, melahirkan, menyusui, mendidik anak adalah hal yang melelahkan? Sangat menguras waktu dan tenaga, serta sering kali membuat perempuan kehilangan jati dirinya?

Seiring berjalannya waktu, saya membaca kehidupan sekeliling saya, mencoba memahami kehidupan orang-orang terdekat saya.

Sesungguhnya menjadi ibu adalah hal yang indah. Sangat indah dan menyenangkan. Saya bisa merasakan itu. Meski sangat melelahkan, namun saya dapat meliha bias-bias kebahagiaan pada wajah para ibu.

Coba lihatlah bayi Anda. Betapa polosnya. Betapa murninya. Celotehnya yang belum dapat dimengerti orang, dapat Anda mengerti. Andalah yang paling mengerti apa yang ia inginkan. Saat tangisnya meledak, Anda yang paling tahu apakah ia ingin minum susu atau karena merasa tak nyaman dengan popoknya yang basah.

Tengoklah anak Anda yang tengah mencorat-coret buku gambarnya. Apa yang ia gambar? Diri Anda. “Ini mama,” katanya dengan riang sambil menunjukkan gambarnya pada Anda. Lihatlah, betapa bangganya ia memiliki Anda, sehingga Andalah yang muncul di benaknya untuk digambar.

Perhatikan anak Anda yang baru saja masuk sekolah. Siapakah yang telah mengajarinya membaca dan menulis? Andalah orangnya. Dan dengan bangga ia menyebut Anda sebagai guru pertamanya. Anda membantunya membaca, Anda membantunya menulis, membantunya meraih masa depannya. Tidak bahagiakah Anda?

Berbahagialah, wahai Ibu!

Di tangan Andalah generasi-generasi muda bangsa ini. Andalah yang berkewajiban mendidik dan membentuknya menjadi manusia-manusia tangguh zaman ini. Yang dapat memberikan hal yang terbaik bagi agama, bangsa, dan negaranya. Andalah yang paling berpengaruh dalam pembentukan kepribadiannya.

Berbahagialah…

Karena memiliki seorang anak adalah anugrah. Anda bisa saksikan sendiri, betapa masih ada wanita-wanita yang begitu mendambakan anak dari rahimnya, namun Allah menguji kesabarannya. Anda beruntung…sungguh sangat beruntung. Maka berbahagialah…

Tahukah Anda, mengapa “ibu” adalah kodrat perempuan?

Karena hanya perempuan yang memiliki rahim, tempat berdiam dan bertumbuhnya janin. Perempuan jugalah yang memiliki segudang cinta, kekuatan, dan keberanian, yang tak dimiliki oleh lelaki terkuat manapun.

Berbahagialah Anda, dan syukuri kehadiran buah hati Anda dengan memberinya cinta tanpa batas…

Sumber Gambar : http://2.bp.blogspot.com/_ePjzLCU0DVs/S88UM0gxylI/AAAAAAAAABU/QjQYXz6Rcfc/s1600/baby.jpg

One comment

Comments are closed.