Setelah mengetahui tiga cara mendidik anak agar menjadi sholeh sesuai yang tercantum dalam Al-Qur’an Surat Luqman ayat 12-20 pada artikel Anak Sholeh, Investasi yang Tak Kenal Rugi (Bagian 2), kita akan melanjutkan tiga cara lagi. Ini dia:
1. Mendidik anak sholat sebaik mungkin.
Sholat merupakan amal yang akan pertama kali dipertanggungjawabkan dan dihitung di hari akhir nanti. Sholat 5 waktu juga merupakan satu-satunya amalan yang perintahnya langsung diberikan Allah tanpa perantara kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, karena pentingnya sholat inilah, setiap orang tua harus benar-benar mengutamakan untuk mengajari anak sholat sejak dini.
Begitulah perintah Baginda Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada para orang tua agar mulai mengajarkan anak sholat sejak umur 7 tahun. Tidak ada perintah beribadah spesifik lain yang diperintahkan untuk diajarkan sejak umur sedini itu. Bahkan, jika pada umur 10 tahun anak belum mau sholat, diperkenankan untuk memukul dengan pukulan yang mendidik. Untuk mengetahui bagaimana membuat anak menjadi rajin sholat silakan baca Cara Mendidik Anak Rajin Dan Taat Beribadah.
2. Mendidik anak untuk mengajak orang lain berbuat baik.
Ini merupakan kebiasaan yang jarang ditanamkan orang tua kepada anak. Mungkin banyak orang tua yang hanya mengajarkan anak untuk berbuat baik, tetapi tidak mengajarkan anak untuk mengajak temannya berbuat ikut baik pula. Contoh untuk mengajarkan anak untuk mau mengajak temannya berbuat baik pula,”Kak, kalau kakak mau sholat di masjid, temennya disamperin ya biar ikut sholat juga. Kakak mau gak dapat pahala sholat dobel? Caranya ya itu, kakak ngajak temen sholat, terus dia ikut sholat, pahala temennya kakak juga ngalir ke kakak. Enak kan Cuma ngajak sholat bisa dapet 2 pahala sholat?”.
Terlihat ringan bagi anak karena pasti dia senang jika ada teman yang ikut sholat. Tanamkan pula ini pada tempat-tempat pendidikan anak, seperti di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Jika lingkungannya juga mendukung, maka inSya Allah anak akan lebih mudah dan ringan untuk mengajak orang lain kepada kebaikan. Berikan terus motivasi-motivasi lainnya juga agar dia bertambah semangat.
3. Mendidik anak supaya tidak segan mengingatkan orang yang berbuat salah.
Seperti halnya di atas, membuat anak untuk mau mengingatkan orang lain agar tidak berbuat jelek lebih jarang lagi ditanamkan orang tua. Kalau mengajak berbuat baik mungkin akan lebih mudah, tetapi membuat orang untuk tidak melakukan keburukan itu membutuhkan keberanian yang tidak kecil. Menjadi sulit karena banyak orang tua yang acuh tak acuh jika ada orang lain berbuat keburukan apalagi bermaksiat. Orang tua seperti akan sulit mencontohkan kepada anak karena dia sendiri tidak melakukannya.
Banyak alasan memang orang tua bersikap seperti itu. “Ah, biarin aja, itu kan urusan dia, gak usah ikut-ikutan.”. Itulah pandangan yang banyak dimiliki para orang tua. Oleh karena itu, hal yang pertama dilakukan sebenarnya adalah orang tua harus mau dulu, tidak lagi acuh tak acuh terhadap kemaksiatan. Selanjutnya, baru tanamkan kepada anak.
Cara mendidik anak agar menjadi anak sholeh bukanlah hal mudah karena membutuhkan tenaga, waktu, dan ilmu yang banyak untuk mendapatkan return investasi yang tinggi kelak. Setelah membaca Anak Sholeh, Investasi yang Tak Kenal Rugi (bagian 3) tunggulah empat cara mendidik anak agar menjadi anak sholeh bagian terakhir.
PENTING UNTUK ANDA :
[wpsc_products product_id=’16180′]
[wpsc_products product_id=’16301′]
[wpsc_products product_id=’5926′]
sumber gambar : http://www.hidayatullah.com/engine/files/image/2013/06/c-0.jpg