Anak Sholeh, Investasi Yang Tak Kenal Rugi (Bagian 2)

berbakti kepada orang tuaTelah dijelaskan pada Anak Sholeh, Investasi yang Tak Kenal Rugi (Bagian 1) bahwa anak sholeh merupakan salah satu bekal yang akan kita bawa sampai mati nanti karena dengan doa merekalah bisa jadi kita terselamatkan dari siksa Allah. Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa cara mendidik anak agar dapat masuk kategori anak sholeh sesuai dengan hikmah yang terkandung dalam Surat Luqman ayat 13-20.

1. Mengokohkan aqidah anak.

Inti ajaran Islam ada pada aqidah. Aqidah yang kuat akan menjadikan anak menjadi mudah berislam secara kaffah. Sedangkan hal yang merusak aqidah adalah menyekutukan Allah atau syirik. Berilah penjelasan pada bahwa menyekutukan Allah adalah dosa yang teramat besar dan tak akan diampuni sebelum seseorang bertobat. Untuk membuat anak mengenal dan cinta Allah, Anda dapat membacanya dalam Cara Mendidik Anak agar Cinta Allah.

2.  Berbakti kepada orang tua.

Nasehat kedua Luqman kepada anaknya adalah perintah untuk berbakti kedua orang tuanya, terutama ibu yang telah mengandungya selama 9 bulan lamanya dan merawatnya sejak bayi hingga besar. Ibu mendapat porsi lebih karena pendidikan anak yang paling awal adalah yang dilakukan ibu selain karena ibu yang kemudian paling berjasa dalam proses kelahiran hingga perawatan anak.

Bagian dari bersyukur kepada Allah berbuat baik kepada orang tua. Jika dia mengenal Allah maka salah satu implikasinya adalah dia taat pula kepada orang tuanya, kecuali dalam hal-hal yang dilarang Allah. Dalam hal ini Luqman pun berpesan yang jika dapat diterjemahkan dalam bahasa sehari-hari kurang lebih begini,”Anakku, jika aku mengajakmu untuk bemaksiat kepada Allah, maka janganlah sekali-kali kau menurutiku, tapi kau harus tetap bersikap baik kepadaku,”.

Hal tersebut dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Nuh yang mana orang tuanya adalah penyembah berhala, namun mereka berdua terus-terus mengajak orang tuanya menyembah Allah semata. Walaupun pada akhirnya orang tua keduanya mati dalam keadaan kafir, tetapi Nabi Ibrahim dan Nabi Nuh tetap berbuat baik kepada orang tuanya. Hal ini menegaskan bahwa betapa pentingya seorang anak diajarkan untuk berbakti kepada orang tua.

3. Menanamkan bahwa Allah selalu mengawasinya.

Ini adalah bagian untuk memotivasi anak untuk kemudian selalu berbuat baik dan sekuat mungkin menjauhi hal-hal yang buruk. Mengapa? Karena perbuatan baik sekecil apapun akan bernilai di sisi Allah, sebaliknya jika berbuat jelek sekcil apapun akan dicatat pula. Adanya mekanisme reward and punishment dari Allah tersebut menjadi cara mendidik anak yang cukup ampuh. Jika nilai ini dapat diinternalisasi oleh anak maka dia akan menjadi orang yang selalu bersemangat berbuat baik dan akan berpikir dengan hati-hati jika berniat melakukan keburukan.

Itulah ulasan sederhana tentang Mendidik Anak, Investasi yang Tak Kenal Rugi (bagian 2). Jika telah mengenal Allah secara benar, maka salah satu efeknya adalah berbakti kepada orang tua dan juga selalu merasa diawasi Allah dalam setiap perbuatan yang dia lakukan. Masih ada 6 cara mendidik anak agar membuat nilai investasi Anda, yakni anak, akan semakin meningkat. Silakan tunggu tulisan-tulisan selanjutnya. Semoga bermanfaat.

PENTING UNTUK ANDA :

[wpsc_products product_id=’5926′]

[wpsc_products product_id=’5950′]

[wpsc_products product_id=’16301′]

sumber gambar : http://inspirasiislami.com/uploads/2012/05/anak-sholeh.jpg