7 Cara Menangani Anak Yang Suka Menentang

7 Cara Menangani Anak Yang Suka MenentangPenentangan merupakan sifat yang tampak dan diketahui secara umum pada beberapa anak, yang di antara bentuknya yaitu anak menolak dan tidak mau melakukan apa yang diperintahkan kepadanya.

Kapankah penentangan dimulai?Penentangan mulai tampak pada awal pertumbuhan anak, anak sebelum berusia 2 tahun tidak menunjukkan tanda-tanda penentangan pada perilakunya, karena dia masih tergantung sepenuhnya pada ibunya atau selainnya dalam segala halnya, sehingga ketaatan anak pada masa ini adalah ketaatan semu.

Penentangan memiliki beberapa fase:

1.    fase awal, yaitu ketika anak sudah mulai berjalan dan berbicara sebelum umur 3 tahun atau setelah usia 2 tahun. Hal ini merupakan ekspresi kebebasannya dan pikirannya, maka penentangannya pada masa ini berupa khayalan-khayalan dan keinginan-keinginan.

2. fase kedua, yaitu ketika anak sudah mulai disapih dari orang tuanya. Akan tetapi umumnya bersama dengan perjalanan waktu anak akan menyadari bahwa penentangannya bukanlah jalan yang baik untuk mencapai keinginannya. Dia akan mempelajari dari kebiasaan-kebiasaan lingkungannya dalam meminta dan memberi, dan dia akan menemukan bahwa tolong-menolong dan saling memahami akan membuka wawasan yang baru tentang berbuat baik dan ketrampilan-ketrampilan yang baru, khususnya ketika kedua orang tua bergaul dengan anak dengan sikap saling memahami dan membuka pintu dialog disertai adanya kelembutan dan kasih sayang.

Bagaimana bergaul dengan anak yang suka menentang?

Para ahli pendidikan mengatakan bahwa sebagian besar penyebab terjadinya penentangan pada anak adalah karena orang tuanya. Anak dilahirkan tanpa mengetahui apa itu menentang. Maka ketika sang ibu karena saking cintanya kepada anak, selalu menuruti kehendak anak, tatkala anak suatu ketika tidak mendapatkan apa yang dia inginkan maka ketika inilah dia mempelajari “penentangan”.

Di antara cara menghadapi anak yang demikian adalah sebagai berikut:

1.    Tidak terlalu memaksa anak untuk taat.
Orang tua perlu menggunakan cara yang lembut dalam bergaul dengan anak yang demikian. Penentangan yang sifatnya masih kecil mungkin untuk dimengerti, dan bisa saja orang tua mengabulkan permintaan anak selama permintaan itu tidak menimbulkan sesuatu yang membahayakan dan selama permintaan itu bisa dikabulkan dengan mudah oleh orang tua.

2.    Memalingkan anak dengan hal lain jika dia masih kecil. Sedangkan jika sudah besar maka cara yang digunakan adalah memberinya pemahaman tentang keinginan-keinginannya apakah benar ataukah salah.

3.    Berdialog dengan anak, sehingga anak merasa tetap diperhatikan meskipun tidak diberi apa yang dia minta.

4.    Memberi hukuman ketika terjadi penentangan secara langsung, dengan syarat mengetahui jenis hukuman yang tepat bagi anak. Karena hukuman berbeda-beda pengaruhnya pada anak yang satu dengan yang lain. Maka hukuman mem”boikot”nya dengan melarangnya keluar atau dari sesuatu yang dia sukai kadang memberi pengaruh yang baik pada satu anak tapi tidak bagi anak yang lain. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah jangan menggunakan hukuman pukulan atau celaan-celaan karena hal itu akan menimbulkan rasa kehinaan dan rasa frustasi.

5.    Tidak menggunakan bahasa yang mengisyaratkan bahwa kita menolak permintaan anak, karena hal itu akan menjadikan dia merasa tidak dihargai dan justru menambah sikap penentangan.

6.   Tidak menyifatinya dengan penentangan di hadapan orang lain atau anak lain dengan perkataan kita, “Mereka itu tidak suka menentang sepertimu!”.

7.    Pujilah anak anda ketika dia melakukan perbuatan baik dan bersikaplah realistik ketika membatasi permintaan anak anda.

Sumber Gambar : http://parentingheart.com/uploads/2014/10/tantrum-on-floor-PAID.jpg

4 Comments

  1. anak saya usia 13tahun.anak saya tdk mau diatur apa yg dia sukai barang harus dituruti klau tdk mau dituruti disekolah malas belajar.gimana cara atasi anak saya sdh bnggung atasi.

  2. Trims atas share di atas..

    Penentangan pada anak2 kita itu sebenarnya cara protes mereka karena kurangnya perhatian yg kita berikan dari perhatian full ber lahan berkurang ….

    Tiap kali anak kita fase baca istifar sebanyak mungkin…..
    peluk & cium dia… biar dia tau kl kit a tetep sayang padanya…

  3. Anakku baru mengalami fase penentangan dan selalu berkata “tidak” dan “tidak”. Memang ada saatnya anak dituruti kehendaknya untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya, tapi juga harus ada batasnya. Semakin kita beri ia kesempatan untuk mengembangkan kepercayaan dirinya, semakin cepat fase penentangan ini berakhir. Terima kasih atas sharingnya, sangat bermanfaat. :)

Comments are closed.