Tujuan Pendidikan Anak yang Perlu Anda Tahu

tujuan-pendidikan-anak-yang-perlu-anda-tahu

Jika Anda ditanya, apakah tujuan pendidikan? Mengapa anak Anda disekolahkan? Apa kira-kira jawaban Anda? Mungkin sebagian akan menjawab, 76”Biar anak saya pinter, biar jadi anak cerdas, biar anak saya menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.”. Betul, itu memang alasan kebanyakan orang tentang tujuan pendidikan anak di sekolah.

Pertanyaan berikutnya, bagaimana Anda dapat mengatakan bahwa tujuan pendidikan itu tercapai? Rangking I di kelas, Nilai UN tertinggi, bekerja di perusahaan besar, menjadi pejabat. Bisa jadi itu adalah pilihan jawaban yang akan muncul. Bolehlah kita menjawab itu, namun silakan jawab satu pertanyaan terakhir ini. Apakah kehadiran anak Anda di keluarga, di masyarakat, di tempat bekerja, berdampak baik, atau justru keadaan menjadi buruk dengan kehadiran anak Anda? Menjadi rahmatan lil ‘alamin, itulah tujuan pendidikan anak yang sesungguhnya.

Setiap pribadi yang terdidik menjadi cahaya, hadirnya dinanti setiap orang, menjadi pioner kebaikan, menjadi perisai hadirnya keburukan, menjadi pelopor bagi ilmu pengetahuan, itulah saat tujuan pendidikan tercapai. Bisa jadi ia anak yang pintar dan selalu mendapat rangking I di kelas, tetapi di masyarakat ia dikenal sebagai anak yang suka menganggu teman. Bisa jadi ia seorang pengusaha kaya, tetapi tak pernah sapa tetangga. Bisa jadi ia seorang direktur di perusahaan besar, tetapi sedikit pun tak pernah luangkan waktu tuk keluarga, atau bisa jadi ia seorang pejabat tinggi negara, namun ia justru tinggal di hotel prodeo karena tertangkap melakukan korupsi.

Pendidikan sejati tidak hanya menjadikan seseorang sukses secara materi, tetapi juga bagaimana akhirat ia utamakan. Pendidikan sejati tidak hanya menjadikan seseorang dipandang hebat oleh manusia, tetapi dipandang mulia oleh Allah. Pendidikan sejati bukanlah soal nilai dan prestasi akademis, tetapi soal visi akhirat dan juga manfaat bagi umat. Bunda, marilah kita melihat kembali diri kita. Apakah kita hanya menyekolahkan anak dan mendidik anak hanya untuk mendapat selembar ijazah yang tak akan berguna ketika ditanya Malaikat nanti jika tak berbuah kebaikan bagi umat ini. Ataukah kita hanya ingin membuat anak kaya dengan materi tetapi miskin iman kepada ilahi.

Kita sepakati dengan diri kita dan pasangan kita, bahwa mendidik anak, menyekolahkan anak, harus miliki tujuan suci, yaitu menjadi rahmatan lil ‘alamin, penyampai kasih sayang Allah kepada seluruh makhluk yang ada di bumi ini. Mari kita juga mengajak kepada sebanyak-banyaknya ayah dan bunda di negeri ini untuk menyatukan visi dan aksi,  menjadikan setiap langkah dalam mendidik anak, harus berorientasi kepada rahmatan lil alamin, kebaikan untuk makhluk, dari sang Ilahi.