Tips Menjalankan Puasa Ramadhan Bagi Penderita Diabetes

tips berpuasa untuk diabetesBagi penderita diabetes, puasa ramadhan tetap dapat dijalankan namun tentunya dengan persiapan yang lebih dibandingkan pada orang yang tidak punya diabetes. Orang yang menderita diabetes bisa puasa penuh jika mereka bisa mengontrol kadar gula darahnya dengan baik. Untuk itu, Anda perlu melakukan kontrol sebelum puasa untuk mengetahui apakah boleh berpuasa atau tidak, karena ada kondisi diabetes tertentu yang tidak disarankan menjalankan puasa.

Saat berpuasa, gula darah akan turun. Ini menjadi masalah serius bagi penderita diabetes. Insulin bisa berkurang dan hormon yang kerjanya berkebalikan dengan insulin justru meningkat seperti glukagon dan adrenalin yang berfungsi memecah glikogen sehingga memicu pembentukan keton dari hasil pemecahan non karbohidrat.

Sebelum beribadah puasa, penderita diabetes disarankan melakukan tes kesehatan meliputi, pengecekan gula darah, tensi, fungsi ginjal, kolesterol, indeks massa tubuh dan berat badan. Tes kesehatan bertujuan agar dokter dapat memperkirakan resiko pada penderita tersebut.

Penyandang diabetes yang berpuasa menghadapi berbagai resiko komplikasi. Komplikasi penderita diabetes saat berpuasa seperti:

Hipoglikemia (gula darah terlalu rendah) atau hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi).

Bagi Anda yang mengalami hal ini harus tetap menjalani pola makan sehat dengan memperhatikan jadwal makan, jumlah, dan jenis makanan. Pilih karbohidrat sederhana untuk berbuka dan karbohidrat kompleks untuk sahur. Konsumsi obat secara benar, misalnya konsumsi obat dosis besar saat berbuka dan ketika sahur konsumsi obat separuh dosis saja. Hindari olah raga menjelang berbuka, serta rutin memeriksakan kadar gula darah.

Dehidrasi (akibat kekurangan cairan dan udara terlalu panas). Untuk menghindari terjadinya dehidrasi, Anda bisa memperbanyak minum di malam hari.

Trombosis (sumbatan pada pembuluh darah). Untuk mencegah terjadinya trombosis, Anda bisa memperbanyak minum saat malam hari.

Ketoasidosis yaitu suatu kondisi yang ditandai oleh ketosis (peningkatan kadar keton dalam darah) dan asidosis (keasaman darah meningkat). Ini terutama rentan terjadi pada diabetes tipe 1. Anda harus mengontrol kadar gula darah setidaknya satu sampai dua bulan menjelang puasa. Gunakan insulin sesuai dosis yang dianjurkan dokter.

Jika dapat mengelola diabetes dengan baik maka penderita diabetes dapat menjalankan ibadah puasa secara normal. Tips menjalankan puasa ramadhan bagi penderita diabetes antara lain:

  1. Jika Anda menggunakan insulin, Anda akan membutuhkan lebih sedikit insulin sebelum mengawali puasa.
  2. Jenis insulin yang Anda gunakan mungkin harus diubah dari yang biasanya Anda gunakan.
  3. Sebelum memulai puasa, Anda juga harus mengkonsumsi makanan rendah glikemiks.
  4. Melakukan pemeriksaan gula darah beberapa kali dalam sehari, khususnya pada diabetes tipe 1 dan 2 yang mendapat insulin, agar mengetahui resiko dan cara mengantisipasinya.
  5. Pemeriksaan gula darah bisa dilakukan sebelum berbuka dan dua jam setelah berbuka, sebelum tidur, sebelum sahur, tengah hari dan sesuai kebutuhan
  6. Sahur dianjurkan dilakukan mendekati imsak dengan mengubah jadwal, jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi. Penyesuaian jumlah dilakukan sesuai dosis obat dan insulin.
  7. Sebaiknya melakukan pembagian porsi makan saat berbuka hingga sahur dengan porsi makan saat berbuka 40 persen, setelah tarawih 10 persen, dan saat sahur 50 persen dari total kebutuhan kalori per hari. Ketika berbuka, makanlah dalam jumlah kecil, dan hindari makan makanan manis atau berlemak, memperbanyak minum air dan menghindari minuman manis atau berkafein.
  8. Pembatalan puasa bisa dilakukan jika terjadi tanda-tanda hipoglikemia atau kadar gula kurang dari 60 mg/dl.

obat herbal dibetes albibetPasien yang kadar gula darahnya berada dalam kondisi terkendali atau stabil di angka normal/mendekati normal dengan cukup pengaturan makanan saja, atau dengan perkataan lain, dengan mengatur asupan makan saja sudah bisa mengendalikan kadar gula darah, sehingga pasien bisa langsung menjalankan ibadah puasa. Sedangkan bagi pasien yang mampu mengendalikan kadar gula darahnya dengan hanya menggunakan obat anti diabetes dosis tunggal atau diminum sekali sehari. Obat anti diabetes bisa diberikan pada saat berbuka puasa.

Namun pada pasien yang membutuhkan obat dosis terbagi (diminum 2 kali sehari) untuk mengendalikan kadar gula darahnya maka dianjurkan untuk memberikan dosis obat yang lebih tinggi saat berbuka puasa sedangkan saat sahur diberikan obat dengan dosis lebih kecil. Khusus untuk pasien yang harus memperoleh insulin dosis kombinasi atau multipel maka dianjurkan untuk tidak menjalankan ibadah puasa saat ramadhan, karena memang pasien yang masuk golongan ini membutuhkan injeksi obat lebih dari sekali sehari sehingga bisa membatalkan puasanya. Tidak ada halangan bagi mereka yang menderita diabetes untuk berpuasa selama kadar gula darahnya terkendali dan komplikasi tidak terjadi atau bila terjadi masih dalam tahap yang ringan.

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh bagi penderita diabetes bisa mengkonsumsi obat herbal seperti kapsul diabetas, albibet, kelor plus, dan obat herbal diabetes lainnya. Tapi tetap harus Anda konsultasikan dulu dengan dokter Anda.

Sumber gambar : http://banjarmasin.tribunnews.com/foto/bank/images/ramadan-dan-diabetes-melitus.jpg