Tips Mencegah Anak Menjadi Pemilih Makanan

Susah makan atau selalu menolak makanan yang bukan kesukaannya alias picky eater sering terjadi pada balita. Kondisi ini bukan hanya membuat jengkel tapi juga membuat orangtua cemas dengan kecukupan nutrisinya. Memberi makan balita sebenarnya sederhana, sebelum ia belajar akan kemandirian dan mengerti makanan favorit.

Sebelum anak Anda menjadi pemilih makanan, alangkah baiknya Anda melakukan tindakan pencegahan akan hal tersebut. Berikut kami informasikan beberapa tips mencegah anak menjadi pemilih makanan.

1. Kenalkan sejak awal

Perkenalkan berbagai jenis rasa makanan sejak awal, bahkan sebelum ia bisa mengunyah. Beberapa ahli mengatakan, janin dalam kandungan sudah bisa merasakan apa yang dimakan ibunya. Jadi, sejak hamil sebaiknya Anda mengkonsumsi berbagai jenis makanan sehat. Teruskan kebiasaan mengonsumsi berbagai jenis makanan dimasa menyusui sehingga bayi mulai mengenal rasa makanan lewat ASI. Kemudian mulailah memperkenalkan sayuran lebih dulu sebelum buah. Jika terbalik nantinya anak cenderung lebih menyukai rasa manis.

2. Hanya makan makanan yang ada di rumah

Agar anak terbiasa dan menyukai makanan di rumah, Anda harus mendidiknya lebih awal untuk makan di rumah. Selalu sajikan hanya makanan sehat di rumah dan jangan buat perbedaan menu antara anak dengan orangtua. Lupakan kebiasaan menyimpan berbagai kudapan tidak sehat di kulkas Anda.

3. Makan bersama

Anak-anak selalu mencontoh orang di sekitarnya, terutama orangtuanya. Karena itu melihat Anda selalu makan makanan sehat akan mendorong mereka melakukan hal serupa. Jika anak ingin mencoba makanan di piring Anda berikan saja, sehingga pengalamannya akan rasa dan tekstur makanan semakin kaya.

Hindari membuat perbedaan antara “makanan anak” dengan makanan “orangtua”. Jika anak sudah cukup besar untuk memahami penjelasan, beritahu bahwa ia sekarang sudah menjadi “anak besar” dan makan makanan orang dewasa seperti milik ayah ibu. Konsep tentang “anak besar” biasanya akan membuat anak bangga dan lebih mudah diajak beralih makanan.

4. Menyajikan makanan bernutrisi

Pastikan setiap jenis panganan yang disantap anak mengandung nutrisi untuk kebutuhan tumbuh kembangnya.  Anda bisa menyisatinya dengan menyembunyikan bahan pangan sehat dalam berbagai makanan favoritnya. Misalnya menyembunyikan bayam dan wortel dalam adonan perkedel. Atau jika si kecil hobi menyantap kentang goreng, buatlah sayuran potong berlapis tepung yang digoreng.

5. Sajikan makanan dalam porsi kecil

Untuk menggugah nafsu makan anak, lebih baik sajikan makanan dalam porsi kecil untuk satu jenis makanan daripada dengan piring besar yang berisi aneka makanan. Hal tersebut akan membuat anak enggan untuk makan dan tertekan untuk menghabiskannya. Setelah anak menghabiskan makanannya, baru Anda bisa membolehkan anak memilih makanan lain yang ingin dimakannya.  Ceritakan pada anak betapa lezatnya makanan yang sudah Anda buat dan pastikan Anda juga menyantap dan menikmatinya.

6. Tunggu sampai anak lapar

Menyajikan makanan untuk anak akan lebih mudah jika saat jamnya waktu makan atau saat anak sedang lapar. Karena saat sedang lapar biasanya anak akan lebih mudah menyantap semua makanan yang disodorkan. Tetapi menunggu anak sampai lapar bisa membuat cemas orangtua karena ada anak-anak yang tampak tak pernah lapar meski seharian baru makan sepotong roti.

Tawarkan makanan pada anak di waktu makan. Jika anak selalu menolak, jangan langsung menyerah dan membuatkannya susu. Anda juga bisa memberikan suplemen herbal agar anak lebih nafsu makan seperti madu syifa kids nafsu makan.

Sumber gambar : http://d1yic1nnqvdezg.cloudfront.net/uploads/2013/05/shutterstock_25357615.jpg