Tips Membantu Anak Mengatasi Rasa Malu

membantu anak mengatasi rasa maluOrangtua kerap merasa kebingungan untuk mengatasi anak mereka yang punya sifat pemalu. Jika selalu membantu sang anak untuk mengatasi rasa takut dan malu saat bertemu orang baru, Anda pasti khawatir akan perkembangan kehidupan sosialnya di masa depan. Selain itu, anak-anak juga akan selalu tergantung pada orangtuanya. Anak-anak pemalu cenderung membatasi pengalaman mereka, tidak mengambil resiko sosial yang diperlukan, dan hasilnya mereka tidak akan memperoleh kepercayaan diri dalam berbagai situasi sosial.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu anak mengatasi rasa malu, yaitu:

  • Orangtua sebaiknya tidak mengolok-olok sifat pemalu anak ataupun memperbincangkan sifat pemalunya di depan anak tersebut. Dengan mengatakan hal-hal ini anak dapat merasa tidak diterima sebagaimana dia adanya.
  • Mengetahui kesukaan dan potensi anak, lalu mendorongnya untuk berani melakukan hal-hal tertentu, lewat media hobi dan potensi diri.
  • Orangtua secara rutin mengajak anak untuk berkunjung ke rumah teman, tetangga atau kerabat dan bermain di sana. Kunjungan sebaiknya dilakukan pada teman-teman yang berbeda. Selain secara rutin berkunjung, juga sebaiknya mengundang anak-anak tetangga atau teman-teman sekolah untuk bermain di rumah.
  • Melakukan role-playing bersama anak. Misalnya ketika berada di rumah, orangtua dan anak bisa bermain peran seolah-olah sedang berada di toko dan anak pura-pura berbicara dengan pelayan. Role-playing dapat dilakukan pada berbagai situasi, berpura-pura di toko, berpura-pura di sekolah, berpura-pura ada di panggung, dll.
  • Jadilah contoh buat anak, orangtua tidak hanya mendorong anak untuk percaya diri, tetapi juga menjadi contoh dari perilaku yang percaya diri. Anak biasanya mengamati dan belajar dari perilaku orangtuanya sendiri. Apapun usaha yang dilakukan, sebaiknya orangtua tetap mendampingi dan tidak langsung melepaskan anak seorang diri. Anak bisa dibiarkan melakukan seorang diri, jika dilihat rasa percaya dirinya sudah berkembang.
  • Gunakan kontak mata. Saat bicara dengan anak, biasakan untuk selalu menggunakan kontak mata langsung. Secara tak sadar, hal ini akan memperkuat rasa percaya diri anak. Adanya kontak mata saat menghadapi lawan bicara akan menimbulkan kepercayaan diri bagi seseorang. Namun, jika anak tak nyaman saat melakukan kontak mata, ajarkan dia untuk bicara sambil menatap hidung lawan bicaranya. Dengan beberapa kali latihan seperti ini, lama-kelamaan rasa percaya dirinya akan meningkat dan teknik ini tak lagi dibutuhkan.
  • Melatih dalam berbagai situasi sosial. Jika kebetulan Anda menghadiri acara yang tidak terlalu formal dan diperbolehkan membawa anak, ajaklah dia dalam acara tersebut sekaligus melatihnya untuk menghilangkan rasa canggung dan malu. Siapkan anak untuk menghadapi acara tersebut dengan menjelaskan situasi yang kemungkinan akan terjadi, begitu juga mengenai orang yang akan mereka temui, sampai apa yang Anda harapkan dari si kecil. Hal ini bertujuan untuk membuatnya nyaman dan lebih mengenal situasi acara karena anak-anak akan lebih nyaman dan lebih berani ketika mereka sudah mengenal sebuah tempat dan acaranya terlebih dahulu. Kemudian bantu ia untuk berlatih saat bertemu orang baru, mengenal table manner, keterampilan percakapan, sampai mengucapkan selamat tinggal.
  • Berlatih dengan anak yang lebih muda. Philip Zimbardo, psikolog yang kerap menangani masalah menghadapi rasa malu, merekomendasikan sebuah cara untuk mengatasi rasa malu pada anak-anak. Caranya dengan mengelompokkan anak pemalu dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Secara tidak langsung mereka akan memulai percakapan dan secara naluri akan membuat mereka lebih percaya diri karena dia merasa lebih dewasa dan bisa melindungi adik-adiknya.
  • Gunakan metode “one on one”. Dr Fred Frankel, psikolog dari UCLA Social Skills Training Program, menyarankan, untuk mengatasi rasa malu pada anak, gunakan metode one on one sebagai cara untuk membangun kepercayaan sosial. Ini adalah suatu metode Anda mengundang seorang anak lain untuk bermain bersama anak Anda selama beberapa jam. Hal tersebut bertujuan agar mereka mengenal satu sama lain, dan melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kemampuan berteman.
Sumber Gambar: http://muslimdaily.net/file/berita-dunia/anak%20pemalu.jpg