Anak yang mempunyai kepercayaan diri mampu menyesuaikan diri secara tepat dengan lingkungannya, mampu bersikap tegas dan tidak mudah dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan anak yang mempunyai kepercayaan diri rendah mudah sekali dipengaruhi lingkungan yang buruk, cenderung kurang mampu belajar dengan baik dan tidak memiliki sense of competence (kesadaran tentang kemampuan) yang baik, tidak mempunyai efikasi diri yang kuat sehingga gampang menyerah kalau menghadapi kesulitan.
Dengan menjalin kedekatan emosi yang hangat dengan anak-anak kita, mereka akan lebih bahagia dengan berdekatan dengan kita, dan membuat mereka lebih mendengarkan kata-kata kita. Kedekatan yang hangat juga membuat anak lebih mudah mencurahkan isi hatinya, mengungkapkan masalahnya dan mencari jalan keluar dari persoalan yang dihadapinya.
Jika kita tidak membangun kedekatan emosi dengan anak sejak mereka masih kecil mereka hanya akan hormat dengan kita bukan percaya. Akibatnya jika mereka punya masalah mereka akan mempercayakan masalahnya kepada orang yang dirasanya bisa menjadi sahabat sekaligus memiliki kredibilitas untuk menjaga harga diri dan memecahkan masalahnya.
Jadi apa yang harus kita lakukan adalah merubah cara kita bersikap terhadap anak. Kita perlu belajar bersikap positif dan lebih bersahabat dengan anak-anak kita. Sehingga ikatan emosi antara kita dan anak-anak bisa terjalin lebih erat dan memudahkan kita mendidik mereka kejalan yang penuh barakah.
Bagaimana agar kita bisa lebih akrab dengan anak-anak kita ? Luangkanlah waktu untuk bersama mereka bukan hanya sekedar memiliki waktu bersama meraka akan tetapi yang perlu kita lakukan:
1. Menjalin kedekatan dengan mereka
Menjalin hubungan yang hangat dengan anak-anak, bermain dan bercanda bersama anak-anak
2. Membangun kredibilitas kita sebagai orangtua
Karena setiap hari bersama kesalahan sedikit saja pasti anak akan segera merekam dalam benaknya. Awalilah dengan berkata benar untuk membangun kredibilitas karena kuatnya kredibilitas akan membangkitkan kepercayaan anak. Membangun kredibilatas perlu kerjasama antara ayah dan ibu.
3. Membangun keyakinan, arah hidup dan cita-cita idiologis anak.
Proses pembentukan visi bisa kita lakukan saat asyik bercanda atau saat berbincang-bincang dengan kita. Semua cita-cita mereka harus dalam kerangka mencari ridha Allah SWT.
4. Mengajarkan Aturan Hidup kepada Mereka
Ajarkan aturan agama dalam situasi apapun serta dalam urusan apapun bukan hanya dalam shalat atau ibadah ritual lainnya saja tetapi dalam segala aspek kehidupan.
Sumber buku “Saat Berharga Untuk Anak Kita”Mohammad Fauzil Adhim
Sumber Gambar : https://pondokibu.com/mencegah-ketergantungan-anak-terhadap-kebiasaan-yang-buruk.html