Penyebab Kehamilan Resiko Tinggi

Kehamilan resiko tinggi merupakan suatu keadaan dimana kondisi ibu hamil yang bisa menyebabkan janin yang dikandungnya tidak dapat tumbuh dengan sehat, bahkan dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin. Ada juga yang mengartikan bahwasannya kehamilan resiko tinggi adalah suatu proses kehamilan yang kehamilannya mempunyai resiko lebih tinggi dan lebih besar dari normal umumnya kehamilan (baik itu bagi sang ibu maupun sang bayinya) dengan adanya resiko terjadinya penyakit atau kematian sebelum atau pun sesudah proses persalinanya kelak.

Ada beberapa faktor yang bisa membuat kehamilan seseorang termasuk dalam kategori kehamilan resiko tinggi. Faktor yang menjadi penyebab kehamilan resiko tinggi adalah :

1. Umur ibu hamil

Wanita yang sedang hamil dalam usia kurang dari 20 tahun atau baru hamil pada usia lebih dari 35 tahun ketika hamil anak pertama akan memiliki resiko kehamilan yang cukup tinggi.

2. Riwayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik

Maksudnya bila pada kehamilan yang lalu mempunyai riwayat seperti keguguran, perdarahan pasca kelahiran, lahir mati.

3. Pre Eklampsia atau gejala keracunan kehamilan

Kondisi ini ditandai dengan naiknya tekanan darah ibu hamil, terdapatnya protein dalam urin, serta timbulnya pembengkakan pada tubuh (oedema), Jika anda merasakan gejala-gejala ini terjadi pada anda, segeralah berbaring dan banyak beristirahat.

4. Sudah memiliki 4 anak atau lebih

Seorang wanita yang telah mengalami kehamilan sebanyak 4 kali atau lebih, lebih mungkin mengalami kontraksi yang lemah pada saat persalinan (karena otot rahimnya lemah) , perdarahan setelah persalinan (karena otot rahimnya lemah), persalinan yang cepat, yang bisa menyebabkan meningkatnya resiko perdarahan vagina yang berat, dan plasenta previa (plasenta letaknya rendah).

5. Eklampsia atau keracunan kehamilan

Wanita hamil yang mengalami eklampsia akan menunjukan tanda-tanda yang sama dengan mereka yang mengalami Pre eklampsia. Hanya saja wanita yang mengalami eklampsia akan mengalami kejang-kejang diseluruh tubuhnya. Biasanya dalam keadaan seperti ini maka dokter akan memberi obat anti kejang untuk menanganinya.

6.Diabetes mellitus

Ibu hamil yang menderita diabetes mellitus atau kencing manis harus memperhatikan makanannya demi menjaga kesehatan janin dan dirinya. Selain itu seringkali para dokter mengkhawatirkan bayi yang lahir dari ibu hamil yang menderita diabetes, yang biasanya akan berukuran lebih besar daripada ukuran normalnya sehingga dalam hal ini biasanya akan membutuhkan tindakan tertentu dalam proses persalinannya nanti.

7. Kelainan struktur organ reproduksi

Kelainan struktur pada organ reproduksi wanita (misalnya rahim ganda atau leher rahim yang lemah) bisa meningkatkan resiko terjadinya keguguran. Untuk mengetahui adanya kelainan struktur, bisa dilakukan pembedahan diagnostik, USG atau rontgen.

sakit jantung8. Penyakit Jantung

Ibu hamil yang diketahui memiliki penyakit jantung, perlu untuk mendapatkan pengawasan ekstra dari dokter. Hal ini dilakukan untuk menghindari mereka melakukan aktivitas secara berlebihan yang tentunya dapat membahayakan kondisi jantungnya.

9. Anemia

Sebanyak 70% wanita pernah mengalami anemia. Ketika hamil tubuh wanita akan lebih mudah lagi mengalami anemia. Kondisi ini disebabkan karena tubuh ibu hamil memerlukan darah merah lebih banyak ketika persalinan. Anemia dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan janin, atau janin lahir dengan berat badan rendah. Karena itu kekurangan darah merah ini harus dipenuhi dengan mengkonsumsi makanan bergizi, baik untuk kesehatan dirinya maupun janinnya.

Demikian informasi mengenai kehamilan resiko tinggi yang tentunya bisa terjadi kepada siapa saja. Untuk itulah memeriksakan kehamilan secara rutin akan membantu sekali untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya.

Dengan perawatan yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk kehamilan dengan resiko tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan mendapatkan bayi yang sehat. Kehamilan resiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan dan perawatan.

Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Perlu juga diperhatikan, bahwa pada beberapa kehamilan yang awalnya normal, bisa mendapatkan masalah selama proses kehamilan atau proses persalinan.

Sumber gambar :
1. http://berbinarbinar.com/uploads/2012/03/hamil-anggur.jpg
2. http://bursainformasi.com/uploads/2013/02/Kenali-Gejala-Umum-Penyakit-Jantung.jpg