Pentingnya Mengendalikan Emosi dalam Mendidik Anak

Anak-anak memang memiliki dunia sendiri. Terkadang perilaku mereka tidak bisa kita pahami, bahkan ada yang membuat kita tidak berkenan sehingga memancing emosi kita. Adalah wajar emosi itu muncul karena merupaka sifat bawaan manusia. Namun, dalam mendidik anak, kita harus dapat mengendalikan emosi kita.

Tidak jarang memang kita dibuat marah oleh anak. Apalagi saat orang tua sedang banyak kerjaan dan banyak pikiran. Akan semakin membuat emosi memuncak. Akibatnya, seringkali kita lihat orang tua yang melampiaskan amarahnya kepada anak dalam bentuk fisik, misal memukul, menjewer, atau membentak-bentak anak. Pertanyaannya, apakah anak akan belajar dari kesalahan?

Yang lebih parah lagi ada yang mengurung anak di kamar mandi, gudang, bahkan mengusirnya dari rumah. Sungguh, hal ini sangat tidak tepuji. Orang tua yang notebene jauh lebih dewasa dari anak selayaknya paham bagaimana mengendalikan emosi. Ketika emosi terlampiaskan kepada anak, maka pasti akan ada efek buruk pada anak.

Lalu, bagaimana sebaiknya agar orang tua dapat mengendalikan emosinya? Berikut ini adalah beberapa caranya”

  1. Membuat kesepakatan bersama pasangan untuk tidak memarahi anak sekalipun dalam keadaan emosi. Jadi, ketika si ayah sedang emosi kepada anak, ibu bisa menenangkan. Begitu pun sebaliknya. Bagi yang sedang emosi, sebaiknya sedikit menjauh dari anak untuk sementara waktu dan biarkan pasangannya yang mengurus anak.
  2. Seringkali kita menggunakan cara yang dilakukan orang tua kita dahulu saat mendidik kita. Yang terbiasa dikerasi orang tua, maka biasanya akan dilakukan lagi kepada anaknya. Nah, untuk itu, coba tulislah kebiasaan tidak baik apa yang dilakukan orang tua kita dalam mendidik anak. Setelah itu, diskusikan dengan pasangan dan buat kesepakatan untuk tidak melakukannya lagi sehingga akan saling mengingatkan.
  3. Pergi ke tempat lain saat emosi. Jangan sekali-sekali menasehati anak dalam keadaan emosi. Atau sebaliknya, kita meminta anak untuk bermain di luar dulu sampai emosi kita mereda. Segeralah berwudhu untuk mendinginkan pikiran. Saat emosi mereda, barulah datangi anak untuk menjelaskan bagaimana sebaiknya.
  4. Membuat peraturan yang disepakati bersama anak. Misal jika dia melakukan ini, maka akan mendapat hukuman ini. Hukumannya pun hukuman yang edukatif, yang kemudian mengurangi kenikmatan mereka sehingga mereka berpikir ternyata berbuat ini dan itu tidak menyenangkan. Begitu pula saat dia telah bisa meninggalkan kebiasaan buruk, maka berilah dia reward agar dia berpikir jika meninggalkan hal buruk ternyata menyenangkan.

Setiap orang tua harus memahami pentingnya mengendalikan emosi dalam mendidik anak. Jika salah cara, akibatnya akan buruk bagi anak. Bisa jadi dia semakin tidak mau mendengarkan kita dan paling bahaya dia tidak nyaman dengan kita. Untuk itu, mari kita belajar mengendalikan emosi.

sumber gambar : http://3.bp.blogspot.com/_VvcDDz-h_Es/TLoE6LpwFeI/AAAAAAAADDk/GjXT70DBBuY/s1600/temper_tantrum_726154963.jpg