Orang Tua Sebagai Teladan Dalam Mendidik Anak

orang tua sebagai teladanContoh nyata zaman sekarang “Dik, sana pergi TPA biar pinter ngaji, Jangan lupa sholat di masjid biar pahalanya banyak.”. Ini adalah perintah orang tua terhadap anaknya. Pertanyaannya, apakah orang tua yang menyuruh anaknya itu juga sudah melaksanakannya? Atau jangan-jangan hanya bisa menyuruh, tak sanggup contohkan?

Sebuah pengingat sekaligus ajakan kepada para orang tua. Jika kita termasuk salah satu di antara orang yang memiliki sifat tersebut, percayalah selamanya anak kita tak akan menjadi anak sholeh seperti yang kita idam-idamkan. Bagaimana mungkin kita mendidik anak dengan cara yang tak tepat seperti itu kemudian menginginkan anak sholeh?

Akan sulit bagi anak melakukan apa yang diperintahkan orang tua apabila tak ada contoh nyata dari orang tua. Sebaliknya, akan sangat mudah sebuah pekerjaan dilaksanakan oleh seorang anak, jika sebuah pekerjaan itu telah ada contohnya. Terutama dari orang tuanya. Contohnya jika kita ingin mengajari anak berenang, tapi kita sendiri tidak bisa berenang. Bagaimana si anak akan bisa berenang?

Nabi Muhammad SAW pernah melakukan sholat. Barulah ia mengatakan “Shollu kamaa roaytumuuni usholli” sholatlah sebagaimana engkau melihatku sholat. Kemudian Rasulullah SAW menunaikan ibadah Haji, ia mengatakan “Hudzuu ‘anniy manaasikakum” . dan seterusnya. Dalam sholat, haji, dan perbuatan lainnya Nabi selalu mencontohkan terlebih dahulu baru memerintahkan. Atau setidaknya berbarengan dengan perintah itu kita melaksanakannya.

Maka, jika kita menyuruh anak kita sholat, hendaknya kita sudah melakukannya, atau setidaknya kita bersama-sama untuk melakukan sholat dengan anak kita. Kita menyuruh anak kita untuk mengaji, setidaknya kita sudah membaca Al-Qur’an, kita menyuruh anak kita adzan, setidaknya kita ikut ke masjid, mendengarkan adzan yang dikumandangkan. Bagaimana anak akan melakukan itu semua jika orang tua tidak memberikan contoh kepada anaknya.

Orang tua yang paham cara mendidik anak akan menjadi orang tua yang inspiratif. Mereka mampu membuat anaknya ingat dengan manisnya nasehat dan teladan orang tua saat memerintahkan untuk sholat. Jangan sampai menjadi apa yang Allah katakana dalam surah Ash-Shaff ayat 3, yang menjelaskan bagaimana Allah murka kepada orang yang “an taquulu maa la taf’aluun”, yaitu orang yang hanya bisa menyuruh dan memerintahkan sesuatu hal kebaikan, tanpa bisa memberi contoh dan teladan, bahkan dia tidak melakukannya sama sekali.

Semoga kita sebagai orang tua dapat memperbaiki diri kita, untuk memerintahkan kepada anak-anak kita. Namun, sebelum memerintahkan, hendaknya kitapun sudah melakukan apa yang kita perintahkan tersebut. Menjadi orang tua sebagai teladan dalam mendidik anak memang akan terasa manis dan berkesan untuk anak sholeh yang kita idam-idamkan.

Profil Penulis

Syaifulloh Yusuf

Syaifulloh Yusuf, S.PdI adalah alumni Fakultas Ilmu Agama Islam UII Yogyakarta yang sedang menempuh studi S2 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

sumber gambar : http://muslimahzone.com/assets/2013/05/ibu-teladan.jpg