Meski Beresiko, Wanita yang Hamil di Atas 35 Tahun Lahirkan Anak Cerdas

Para perempuan yang baru menjadi ibu di usia 35 tahun tak perlu khawatir, karena studi menunjukkan kehamilan di usia itu membuat anak terlahir lebih cerdas.

Umumnya, wanita yang hamil di usia 35 tahun ke atas dirundung kekhawatiran karena ada beberapa resiko komplikasi yang dimungkinkan lebih tinggi terjadi dibandingkan wanita yang hamil dengan usia lebih muda.

Namun, sekarang para perempuan yang baru menjadi ibu di usia 35 tahun tak perlu khawatir karena studi dalam jurnal International Journal of Epidemiology menunjukkan kehamilan di usia itu bisa membuat anak terlahir lebih cerdas.

Dalam studi itu diketahui anak-anak yang terlahir dari ibu yang berusia lebih tua (35 tahunan) cenderung lebih baik dalam tes kemampuan kognitif ketimbang bayi yang lahir dari ibu muda.

“Penelitian kami adalah yang pertama untuk melihat bagaimana kemampuan kognitif anak yang lahir dari ibu yang lebih tua bergeser seiring waktu dan apa yang berperan dalam pergeseran ini,” kata pemimpin studi Alice Goisis, peneliti dari London School of Economics and Political Science, seperti dikutip Antara.

Menurut studi, pergeseran ini antara lain disebabkan perubahan karakteristik perempuan yang memiliki anak pada usia yang lebih tua. Ibu yang berusia lebih tua cenderung lebih diuntungkan daripada ibu muda.

Misalnya, mereka lebih berpendidikan, cenderung tak merokok selama kehamilan, dan mapan kariernya. Kondisi ini tak sepenuhnya benar di masa lalu.Untuk keperluan studi, para peneliti menganalisis data dari tiga studi longitudinal di Inggris, yakni National Child Development Study pada 1958, British Cohort Study di 1970, dan Millennium Cohort Study 2001.

Studi-studi tersebut menguji kemampuan kognitif anak-anak saat mereka berusia 10-11 tahun. Pada studi 1958 dan 1970 diketahui anak yang lahir dari ibu berusia 25-29 tahun memperoleh angka ujian lebih tinggi daripada mereka yang lahir dari ibu berusia 35-39 tahun.Namun studi pada 2001 menunjukkan hasil sebaliknya.

Hal ini terjadi saat para peneliti memasukkan variabel karakteristik ekonomi dan sosial sehingga muncul perbedaan. Hal ini menunjukkan perubahan karakteristik perempuan yang memiliki anak pada usia yang lebih tua sangat mungkin menjadi alasan perbedaan temuan ini.

“Kemampuan kognitif penting bagi anak karena merupakan prediktor kuat bagaimana mereka menjalani kehidupan di masa mendatang dalam hal pencapaian pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan mereka,” kata Goisis, seperti dilansir Indian Express.

SUMBER