Menjadikan Keluarga agar Peduli pada Negara

cinta indonesiaKeluarga adalah unit terkecil dari sebuah negara. Tanpa ada keluarga maka negara tak akan ada. Walaupun nampak kecil, namun sungguh maju tidaknya sebuah negara sangat bergantung pada baik tidaknya kualitas sebuah keluarga. Negara diurus oleh orang-orang yang harusnya dapat dipercaya. Nah, di sinilah kemudian keluarga menentukan.

Bagaimana mungkin kita akan mendapatkan pemimpin negara yang baik jika dari keluarganya saja sudah tidak baik. Apakah mungkin kita akan membiarkan orang yang berasal dari keluarga pencuri untuk mengurus negara. Apakah kita akan membiarkan orang yang berasal dari keluarga yang suka berbuat onar di masyarakat ikut menentukan kebijakan negara, atau yang paling membahayakan, apakah sebagai muslim, akan membiarkan orang yang membenci Islam akan memimpin negara?

Keluarga yang berkualitas menjadi aset yang tak ternilai bagi negara. Menjadikan keluarga agar peduli pada negara akan membuat keluarga tersebut mau tidak mau akan berpikir menjadikan keluarga mereka berkontribusi terhadap negara. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjadikan keluarga peduli pada negara:

  • Untuk suami dan istri, tak boleh memunculkan sikap apatis terhadap negara, sekalipun negara sedang caru marut. Sikap apatis terhadap negara akan semakin memperparah keadaan negara, Bagaimana mungkin negara akan menjadi lebih baik jika semua keluarga sudah apatis dengan negara, tidak peduli dengan pemilu, hanya bisa mengatasi dan mengkritisi saat korupsi merajalela. Sekali, adalah sebuah paradoks jika ingin negara terbebas dari keterpurukan jika sikap apatis dan ketidakpedulian keluarga masih dominan. Mari, renungkan kembali.
  • Berikan pemahaman kepada anak sejak dini tentang pentingnya sikap peduli pada negara. Jika anak memiliki cita-cita sejak kecil, maka jadikan itu modal untuk berkontribusi terhadap negara kelak. Misalnya ia ingin menjadi pengusaha sukses seperti ayahnya, tanamkan sejak kecil padanya,”Sayang, kamu kalau besok jadi pengusaha sukses, maka jadilah pengusaha yang bisa mempekerjakan ratusan ribu karyawan biar Indonesia semakin makmur. Coba bayangin, kamu nanti masuk TV terus diberitain bahwa kamu adalah pengusaha yang mampu menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia. Bangga gak kamu?”. Si anak menjawab,”Iya ya, yah. Kalau gitu aku harus jadi pengusaha hebat biar bisa gitu!.”
  • Jadikan keluarga berkontribusi dari lingkungan yang terkecil. Kontribusi besar pasti diawali dari kontribusi kecil terlebih dahulu. Menjadi keluarga yang aktif di berbagai kegiatan masyarakat adalah lingkup terkecil. Sesibuk apapun kita selayaknya kita sempatkan untuk mengikuti berbagai kegiatan di masyarakat, seprti PKK, Takmir Masjid, TPA dan berbagai kegiatan lain. Ketika ikut aktif di masyarakat maka kesempatan kita untuk menebar kebaikan juga akan semakin besar. Menghadirkan kebaikan di masyarakat juga merupakan salah satu bentuk kontribusi dan kepedulian kita terhadap negara.

Sungguh, membiarkan negara rusak adalah sebuah kezhaliman. Hanya menyalahkan petinggi negara akan semakin menjadi dosa belaka. So, tidak ikut pemilu, hanya berdiam di masyarakat, memikirkan pekerjaan sendiri, merupakan sikap apatis yang tak akan membuat negara menjadi lebih baik. Yang perlu kita ingat juga adalah, apa jawaban kita ketika kelak ditanya malaikat, “Apa yang kau lakukan dulu saat negaramu banyak terjadi kemaksiatan?”. Mari, perbaiki sikap kita.

PENTING UNTUK ANDA :

[wpsc_products product_id=’16387′]

[wpsc_products product_id=’16204′]

[wpsc_products product_id=’16341′]

sumber gambar : http://images.fotocommunity.com/photos/people/portrait/aku-bangga-menjadi-anak-indonesia-2ad65f88-6697-4df9-bfd7-958358f86c05.jpg