Manfaat Floortime Bagi Perkembangan Emosi Anak

manfaat-floortime-bagi-perkembangan-emosi-anak

Kadang ada beberapa orang tua yang enggan untuk mengijinkan anak nya agar bermain atau sekedar di lantai. Namun ketahuilah bahwa sebenarnya bermain di lantai dapat memberikan beberapa manfaat floortime bagi anak. Bermain dengan Floortime  dapat dilakukan dimana saja namun sebaiknya dilakukan dalam waktu yang khusus. Mengapa harus bermain? Karena bermain merupakan hal natural pada anak yang tidak perlu di ajarkan oleh orangtua. 

Selain itu insting seorang anak adalah bermain, dan permainan yang baik adalah permainan yang interaktif dan komunikatif. Ketika anak bermain di lakukan pendampingan dari orangtua maupun teman – teman nya dapat memberikan kesempatan bagi sang anak untuk meluangkan idenya secara bebas.

Selain hal tersebut floortime sendiri memiliki manfaat bagi anak, salah satunya adalah tahap perkembangan emosi anak. Biasanya tahap perkembangan emosi anak berakhir pada usia 4-5 tahun. Jadi kenali perkembangan emosi anak anda seperti berikut ini :

1. Mengatur diri dan minat terhadap lingkungan

Pada dasarnya anak mampu mengolah rangsang dari lingkungan dan dapat menenangkan dirinya sendiri. Jika anak belum bisa maka anak akan berusaha mencari rangsang yang dibutuhkan dan menghindari rangsang yang membuatnya tidak nyaman.

2. Menjalin keakraban dan keintiman

Anak mampu terlibat dalam suatu hubungan yang menyenangkan, hangat dan akrab serta penuh dengan cinta kasih dengan orang tua yang selalu mendampingi anak.

3. Komunikasi 2 arah

Dalam komunikasi 2 arah anak akan menunjukkan aksi dan reaksi. Bentuk komunikasi belum tentu verbal, namun yang terpenting anak mampu menyampaikan keinginan nya serta dapat mengenal konsep, dan sebab akibat.

4. Ide emosional

Pada tahap ini anak akan mampu menciptakan ide dengan bermain, misalnya saja bermain dengan menggunakan eksperimen yang ada. Bisa saja bereksperimen dengan perasaan, keinginan atau harapan.Mulai ada ide memberi nama pada benda-benda sekitarnya, dan paham akan penggunaan simbol benda secara kongkrit.

5. Berfikir emosional

Anak sudah mampu menciptakan kaitan beberapa ide sehingga dapat berpikir secara logis dan realistis. Mampu mengekspresikan berbagai emosi dalam bermain, memperkirakan perasaan dan akibat dari suatu aktivitas mengenal konsep ruang, waktu dan bisa mengemukakan pendapatnya. Anak siap belajar berfikir abstrak