Kisah Sukses Mompreneur Dengan Usaha Kue Molen

kisah sukses mompreneur berbisnis kue molenRaja molen sebenarnya merupakan makanan oleh-oleh khas Bandung. Bisnis kue molen ini bermula dari kegemaran Hj. Khotimah membuat kue untuk camilan keluarga di rumah, terutama kue molen yang menjadi kesukaan keluarga. Namun, hanya bermula dari kegemaran ternyata lama–kelamaan Ia merasa jenuh dengan bentuk dan rasa molen yang seperti itu saja.

Dengan segala ketrampilan yang dimiliki, akhirnya pada tahun 2007 Hj. Khotimah mulai berkreasi dengan membuat kue molen yang memiliki aneka bentuk lucu dan rasa yang bervariasi. Tidak disangka, ternyata idenya untuk mengkreasikan bentuk dan rasa kue molen didukung oleh semua keluarganya.

Dulu Hj. Khotimah hanya menjual kue molen buatannya di rumah. Selain menerima pesanan dari tetangga sekitar rumah dan teman, ia juga menitipkan kue buatannya di warung dan di pasar.

Outlet pertama yang ada di Bandung sempat menjadi icon molen kreatif. Itulah sebabnya mengapa Ia memberi nama Raja molen untuk usaha kue molennya. Namun karena harga sembako dan bahan baku untuk membuat kue molen mahal, dan harga jual untuk kue molen di Bandung tidak dapat dinaikkan maka ia pun menutup usahanya.

Raja Molen Mulai Bangkit Untuk Kedua Kalinya

Sekitar dua tahun terakhir ini, Kifa (adik Hj. Khotimah) pindah ke Jakarta dan dia berminat untuk membuka Raja Molen kembali di Jakarta. Usaha kue molennya bertempat di jalan SMA 14 Jakarta. – Cililitan, Outlet yang dibuka oleh Kifa ini letaknya cukup strategis, karena selain outletnya berdekatan dengan pasar juga letak lokasinya berada di pinggir jalan. Jadi orang yang berlalu lalang di depan otletnya akan mampir untuk membeli Raja Molen.

Raja molen merupakan jajanan yang sehat dan nikmat karena selain bahan yang digunakan adalah bahan–bahan pilihan, ternyata minyak yang digunakan pun minyak goreng pilihan.

Untuk membedakan rasa dari usaha kue molen produksinya, ia sengaja mengkreasikan bentuk dan rasa dari kue molennya. Model kuenya yang lucu dan beraneka ragam ternyata mampu menarik minat pembeli. Belum lagi rasanya yang beraneka macam mulai dari cokelat, strawberry, pisang nanas, pisang keju, hingga ketan hitam dan masih banyak lagi.

Pertama Kifa dan Hj. Khotimah membuat kue molen dengan 19 rasa, Namun yang laris dipasaran hanya 9 rasa. Jadi untuk jualan sehari-harinya Kifa hanya membuat 9 jenis kue molen saja. Jika ada pesanan kue molen dengan rasa lain, Kifa baru memproduksinya agar konsumen tidak kecewa

Kifa mengaku bahwa untuk membuka usaha kue molen, modal utama yang digunakan adalah Rp 800.000,00. Kini dalam waktu sehari, Raja molen mampu menghabiskan 2 bal tepung terigu untuk membuat adonan kue molennya.

Keuntungan yang diraihpun saat ini sudah mencapai Rp 500.000,00 setiap harinya. Dapur yang awalnya menjadi satu dengan outlet pun saat ini sudah terpisah. Selain memasarkan usaha kue molennya di outletnya sendiri, Kifa juga sering mengikuti pameran-pameran kuliner. Selain mengikuti pameran, ia juga rajin menyebar brosur kepada teman-temannya dan juga tetangganya.

Sumber gambar : http://www.dapurkue.com/img/PIsang%20Keju%20001.jpg