Kisah Sukses Mompreneur Dengan Bisnis Cokelat

logo dapur cokelatSiapa yang tidak mengenal cokelat? Makanan yang memiliki rasa manis dan lembut di lidah ini seolah mampu menghipnotis orang, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Tidak kalah ketinggalan juga dengan Ermey Trisniarty, wanita yang lahir di Jakarta pada 2 Mei 1975 ini merupakan salah satu penggemar cokelat yang cukup paham tentang peluang besar dibalik manisnya cokelat. Pada tahun 2001 Ermey memulai bisnisnya dengan mendirikan sebuah usaha yang diberi nama Dapur Cokelat. Peran Ermey terhadap usaha Dapur Cokelatnya cukup penting. Berkat kegigihan dan ketekunannya, toko cokelatnya kini mampu menghasilkan sampai 100 item produk cokelat. Sebelum merambah ke dunia bisnis, Ermey pernah menjadi finalis Woman Inspiring Tabloit Nova dan berhasil pula memperoleh juara II dalam acara Chocolate Expo 2007 di Jakarta.

Ermey pada awal mulanya tercatat sebagai salah satu karyawan disebuah hotel yang ada di Jakarta. Kemudian ia keluar dari jabatannya dan memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur bersama dengan dua orang rekannya yaitu Intan Handayani dan Okky Dewanto (sekarang menjadi suami Ermey). Pada saat itu, masing-masing dari mereka mengeluarkan sejumlah modal sebesar Rp 75 juta yang mereka peroleh dari tabungan masing-masing. Modal tersebut mereka pergunakan untuk biaya sewa tempat dan membeli ala-alat masak.

Konsep Unik Berhasil Memikat Konsumen

Konsep yang diambil oleh usaha Dapur Cokelat bisa dikatakan cukup unik,aneka produk dapur cokelat melihat bahwa saat itu masih belum banyak orang yang menekuni bisnis cokelat. “ Kami mencoba untuk mengusung konsep cake shop yang di desain seperti dapur sendiri. Dari situlah kami beri nama usaha cokelat kami dengan nama Dapur Cokelat“ cerita dari Ermey seorang Ibu dengan dua anak itu. Tidak hanya konsep tokonya saja yang unik, Dapur Cokelat juga menyesuaikan apabila ada momen penting bagi banyak orang terutama kaum remaja. Dapur Cokelat akan menyiapkan produk cokelat sesuai tema. Harga yang dipatok biasanya mulai dari Rp 7500 hingga Rp 115.000.

Ermey mengembangkan Dapur Cokelat dengan memakai pola kemitraan. Sekarang ini Dapur Cokelat telah memiliki tujuh outlet yang berada di Jakarta. Jumlah karyawannya pun sudah mencapai 100 orang. Selain itu Dapur Cokelat juga mampu membuat 10.000-15.000 cake setiap bulannya.

Yang menjadi hal utama dan perlu diingat dalam bisnis adalah membina hubungan yang baik dengan rekan kerja, pelanggan hingga karyawan. Usaha juga akan sukses bila kita memiliki jaringan yang kuat agar pelanggan terus berdatangan. Perlakukan pelanggan dengan baik dan ramah karena pembeli adalah raja.

Kisah sukses mompreneur dengan bisnis cokelat, ini semoga mampu menginspirasi para Bunda, untuk terus mengasah dan mengembangkan kreatifitasnya untuk dapat berkarya di dunia bisnis. Selamat berbisnis.

sumber gambar: 
1. http://indohomedelivery.com/listingimage/Logo_75.jpg
2. http://2.bp.blogspot.com/-zm9kdloaVnU/ULmV8d-uVvI/AAAAAAAADOg/MSqSkFQROMU/s1600/Dapur+Cokelat+Harga+2.jpg