Faktor Penyebab Bayi Lahir Besar

bayi besarBila anda seorang ibu yang sedang hamil, anda mungkin merasa takut jika bayi anda kelak lahir dengan bayi besar yaitu bayi lahir dengan berat diatas 4 kilogram. Setiap bayi yang lahir besar beresiko terjadi komplikasi saat melahirkan, resiko yang terjadi bisa berupa sulitnya bayi keluar melalui jalan lahir, perdarahan pasca melahirkan akibat robekan pada jalan lahir atau tersangkutnya bahu anak yang berakibat bayi sulit bernafas, bahkan bila tersangkutnya bahu tak segera tertolong menyebabkan kematian sang anak.

Hal ini adalah satu bentuk komplikasi saat proses persalinan yang terjadi dengan bayi besar. Sebenarnya prediksi anak besar telah dapat diprediksi lebih dini dengan periksa kehamilan yang teratur baik di bidan maupun pada dokter.

Saat periksa hamil di dokter anda selalu ditanya, riwayat siklus haid yang lalu, riwayat masalah kesehatan ibu/bapak sebelum hamil, keluhan-keluhan yang dirasakan selama hamil dan riwayat komsumsi obat-obatan tertentu selama hamil berlangsung. Pertanyaan tersebut akan membawa dokter dalam program pemeriksaan lanjutan demi kesejahteran janin. Sebagai contoh bila ibu dengan riwayat terjadi keguguran yang berulang, bayi meninggal dalam kandungan dan pernah melahirkan bayi besar, dokter akan mengarahkan untuk memeriksa kadar gula darah ibu dan pemeriksaan darah untuk melihat parasit tertentu seperti toksoplasma.

Bayi disebut besar bila berat badan saat lahir lebih dari 4.000 gram. Bayi besar disebut juga dengan macrosomia yaitu bayi yang lahir dengan ukuran tubuh besar. Rata-rata bayi baru lahir dengan usia cukup bulan (37 minggu-42 minggu) berkisar antara 2.500 gram hingga 4.000 gram. Ada beberapa faktor penyebab bayi lahir besar :

  • Faktor tingkat gula darah yang tinggi pada kehamilan diabetes mellitus.
  • Ibu yang mengalami obesitas dan kelebihan berat badan saat hamil. Seorang ibu hamil gemuk beresiko 4 sampai 12 kali untuk melahirkan bayi besar.
  • Bayi lahir lewat bulan atau lebih dari 42 minggu berpeluang lahir besar dengan berat badan bisa mencapai 4.500 gram.
  • Faktor genetik disebut sebagai salah satu penyebabnya. Ibu yang lahir lewat bulan akan melahirkan bayi lahir lewat bulan juga.
  • Seorang Ibu dengan kehamilan lebih dari 2 juga berpotensi melahirkan bayi besar, karena umumnya berat seorang bayi yang akan lahir berikutnya bertambah sekitar 80 sampai 120 gr.

Pencegahan terjadinya bayi besar bertujuan mencegah terjadi komplikasi yang tidak diinginkan bagi ibu dan janin dengan jalan melakukan diagnosa lebih awal adanya potensi terjadinya bayi besar. Pencegahan dilakukan dengan melakukan penimbangan berat badan ibu secara teratur, pengukuran tinggi fundus uteri dan pola makan yang benar.

Selama ini masih ada anggapan seorang ibu hamil harus makan untuk porsi dua orang karena itu ia membutuhkan energi yang relatif banyak, pendapat tersebut tidak benar karena peningkatan kalori yang dibutuhkan seorang ibu hamil berkisar 10 sampai 15 persen kebutuhan normal.

Untuk mencegah adanya bayi besar ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, 4 kali selama kehamilannya, sekali saat kehamilan trimester pertama dan kedua dan 2 kali saat usia kehamilan trimester ketiga.

Penting bagi seorang ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan sonografi (USG) selama kehamilan, sebaiknya seorang ibu hamil selama masa kehamilannya minimal diperiksa sebanyak 2 kali, yakni saat usia kehamilan 12-15 minggu untuk melihat adanya kelainan bayi, dan saat usia kehamilan 8 bulan untuk menentukan kesejahteraan janin, letak plasenta dan posisi/presentasi bayi sehingga bisa merencanakan tempat persalinan yang optimal.

Pemeriksaan bayi besar dengan USG akan memberikan ketepatan sampai 90 persen, sedangkan dengan pemeriksaan fisik saja misal dengan berat badan ibu dan tinggi fundus uteri memberikan ketepatan sampai 50 persen.

Mengingat banyaknya resiko yang mungkin terjadi dalam masa kehamilan, maka sebaiknya. Setiap ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan dengan baik dan teratur dengan menimbang penambahan berat badan setiap bulan, lakukan pemeriksaan USG selama masa hamil minimal pada awal dan akhir usia kehamilan. Jangan malu menceritakan riwayat kehamilan yang buruk jika sedang berkonsultasi dengan dokter.

sumber gambar : http://res.cloudinary.com/hrscywv4p/image/upload/c_limit,h_900,w_1200/tzngd7gus8v6eh6svjpt.png

3 Comments

Comments are closed.