Dampak Overprotektif Terhadap Anak

dampak-overprotektif-terhadap-anak

Orang tua pasti sangat memberikan perlindungan terhadap anak, apalagi zaman sekarang ini banyak pelaku kejahatan yang mengintai anak – anak. Namun jika orang tua terlalu overprotektif terhadap anak akan memiliki dampak yang buruk. Berikut ini adalah dampak overprotektif orang tua terhadap anak.

1. Kurang Pergaulan

Hal tersebut bisa saja terjadi karena sang anak yang tidak mendapatkan izin dari orang tuanya untuk sekedar bermain keluar atau ke rumah temannya. Memang di era modern ini banyak orang tua yang memberikan smartphone yang biasanya di gunakan bermain game oleh  anak . Namun bergaul di dunia nyata lebih menyenangkan ketimbang bermain di dunia maya. Jika orang tua terlalu overprotektif memberikan anak smartphone maka hal tersebut membuat anak lebih condong bermain di dunia maya.

2. Kurang Percaya Diri

Mungkin saat masih kecil anak di atur tentang bagaimana cara berpakaian, membeli pakaian, teman mana yang boleh di ajak bermain. Semua sudah ditentukan orangtua dari awal. Dampak dari hal – hal tersebut adalah sang anak menjadi kurang percaya diri, karena selalu terbayang – bayang akan orang tua di belakang nya. Akan lebih baik jika orangtua memberikan pengarahan pada anak bukan menentukan pilihannya sendiri untuk sang anak.

3. Anak Suka Berbohong

Anak akan cenderung suka berbohong kepada orang tua dikarenakan sang anak yang susah mendapatkan ijin ketika ia ingin pergi keluar rumah. Jika alasan yang diberikan sang anak tidak meyakinkan maka sang anak tidak akan mendapatkan ijin keluar rumah. Oleh karena itu sang anak akan cenderung berbohong pada orang tuanya.

4. Sulit Bersosialisasi

Saat meranjak dewasa dan memasuki dunia masyarakat seorang anak yang diperlakukan overprotektif oleh orang tua nya akan sulit untuk bersosialisasi dengan masyarakat karena saat masih kecil ia tidak diperbolehkan untuk bergaul dengan lingkungan sekitar.

Orang tua yang overprotektif kepada anaknya akan memberikan fasilitas berupa teknologi untuk menunjang kegiatan sang anak selama dirumah, memang banyak anak yang bahagia dengan hal itu tapi percayalah kebahagiaan tidak bergantung dengan teknologi.