Cerdas Memilih Deodorant Untuk Menghilangkan Bau Badan

Berkeringat timbul karena reaksi fisiologis dari aktivitas kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Saat beraktivitas di luar ruangan di bawah terik matahari, daerah ketiak mulai berkeringat karena adanya kelenjar apokrin. Bau badan muncul pada saat bakteri mengurai keringat yang ada pada permukaan kulit dari kelenjar apokrin menjadi asam yang mudah menguap dan menimbulkan bau tidak sedap. Untuk menghilangkan bau badan, deodorant atau anti perspirant merupakan produk kosmetik yang paling banyak digunakan. Deodorant dianggap dapat menghilangkan bau badan.

Oleh karena itu, kebanyakan dari kita memilih langkah praktis dengan memakai deodorant di bawah ketiak. Terdapat banyak sekali pilihan deodorant yang dijual di toko maupun supermarket, oleh karena itu kita harus jeli dalam memilih deodorant yang aman bagi kesehatan tubuh dan dapat membantu Anda menghilangkan bau badan. Berikut ini adalah cara cerdas memilih deodorant untuk menghilangkan bau badan :

1. Teliti komposisi dalam deodorant tersebut

Periksa ingredients yang tertera dalam produk. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dalam deodorant atau anti perspiran konvensional yang banyak ditemukan di toko atau warung terdekat mengandung bahan yang bersifat karsonigenik yang tidak baik bagi kesehatan tubuh karena dapat menyebabkan kanker, diantaranya paraben dan allumunium. Allumunium baik berupa Allumunium Chloride, Allumunium Chlorohydrate, Allumunium Zircconium. Bahan ini banyak terkandung dalam deodorant dan antiperspirant konvensional.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paraben dan allumunium dapat mengakibatkan kanker payudara. Tak hanya menyebabkan kanker payudara, allumunium ternyata juga mengakibatkan gangguan saraf. Gejala yang timbul dalam jangka pendek akibat keracunan allumunium seperti kesulitan belajar, mudah bingung, disorientasi, sakit kepala, bahkan dapat terjadi penyakit Alzheimer. Alzheimer mengakibatkan seseorang lupa ingatan atau pikun yang menahun, terus-menerus dan tidak bisa kembali seperti semula.

Meskipun masih banyak kontroversi mengenai angka kejadian Alzheimer dengan penggunaan Allumunium, tetapi pengguna deodorant yang mengandung allumunium 1,6x lebih beresiko.

2. Mengetahui jenis kulit

Penggunaan deodorant pada kulit sensitif mudah menimbulkan reaksi alergi. Allergi dapat berupa gatal, ruam atau bercak-bercak kemerahan, Penelitian menunjukkan bahwa pengharum sintetis (buatan) dalam deodorant memiliki hubungan dengan angka kejadian alergi. Pilihlah deodorant dengan bahan alami atau deodorant dengan alerginitas rendah untuk kulit sensitif dan untuk menjaga kesehatan tubuh .

Sangat disayangkan apabila deodorant yang selama ini dipakai untuk menghilangkan bau badan justru dapat membahayakan kesehatan tubuh. Penting bagi kita untuk cerdas memilih dan menggunakan produk. Salam sehat.

Penulis

Wiwit Dhika Sari, Alumni Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

sumber gambar : http://uniqpost.com/uploads/2013/04/deodorant1.jpg