Cara Mendidik Anak Saat Melakukan Kesalahan

saat anak melakukan kesalahanMasa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan anak yang paling progresif dalam fase pertumbuhan manusia. Anak-anak cepat sekali mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Dalam masa pertumbuhan anak yang cepat itu pula anak-anak sering melakukan kesalahan-kesalahan yang sebenarnya wajar. Namun, seringkali dalam menyikapi itu, orang tua melakukan tindakan yang kurang tepat.

Ketika suatu waktu si anak melakukan kesalahan, misal dia lari-lari lalu jatuh, lalu sering kali kita katakana,”Adik dibilangin bandel sih, makanya jatuh.”. Tepatkah kata-kata tersebut? Akankah membuat si anak menjadi lebih berhati-hati ataukah justru membuat dia menjadi melabeli diri sendiri bandel? Lalu bagaimana cara mendidik anak dalam keadaan seperti itu?

Masaru Emoto, snag penulis The Power of Water mengatakan bahwa air yang diberikan kata-kata positif akan membentuk sebuah Kristal yang cantik. Sebaliknya, jika diberi kata-kata yang buruk, maka bentuk kristalnya tak beraturan. Itu baru air, lalu bagaimana jika manusia yang selalu diisi dengan air yang buruk? Sudah kita prediksi, hasilnya pun akan buruk sampai kemudian dia diisi lagi oleh hal-hal yang bai

Cara mendidik anak dengan kekerasan dan amarah tidak menjadi solusi yang tepat. Untuk itu, berikut ini beberapa tips bagaimana cara mendidik anak saat melakukan kesalahan:

1. Jangan Memarahinya.

Hal lumrah yang sering dilakukan oleh orang tua pertama kali adalah memarahi anak saat salah dengan cara yang tidak tepat, misalnya dengan membentak-bentak. Cobalah jawab pertanyaan ini, apakah orang tua yang jauh lebih matang patut untuk marah hanya karena hal sepele yang dilakukan anak? Bisa jadi anak akan berpikir seperti ini,”Ah, Bapak aja marah. Jadi, kalo aku marah sama orang juga boleh dong.”.

Anak-anak sangat peka terhadap model yang dia lihat. Jika yang sering ia lihat adalah kekerasan, maka bisa jadi dia berkembang dengan kekerasan. Sebenarnya, malah tidak dilarang, hanya cara mengekspresikannya yang kurang tepat. Alangkah lebih baik, ketika anak salah dan ada rasa marah dalam hari orang tua, sebaiknya cukup dengan menunjukkan wajah tak berkenan. Anak sudah menangkap apa maksud mimik wajah kita. Jangan menggunakan cara mendidik anak dengan kekerasan. Silakan mencoba.

2. Terima dulu yang dia lakukan, jangan disalahkan.

“Oya gak apa-apa dik, besok jangan gitu lagi ya?”. Begitulah kurang lebih kata-kata yang menggambarkan tips nomor dua ini. Tak apa si anak melakukan kesalahan dan sampai menyalahkannya atas apa yang dia perbuat. Terima dulu, lalu katakanlah jangan sampai diulangi lagi dengan nada yang halus.

3. Dibetulkan, jangan menyalahkan si anak.

Setelah memberitahu si anak kalau itu salah, lalu katakanlah yang seharusnya dia lakukan agar dia tahu mana yang benar. “Jangan gitu lagi ya dik, kalau mau pinjam mainan teman harus bilang dulu yang baik, jangan langsung diambil.”. Begitulah kurang lebih kata-kata yang sebaiknya muncul, tentunya lagi-lagi, dengan nada yang halus.

Mari kita mencoba menggunakan cara mendidik anak yang baik. Jika sering menggunakan cara mendidik anak dengan kekerasan, maka saat dewasa ia akan suka melawan. Jika mengajarinya kelembutan, maka dia akan menjadi orang yang paham menghadapi orang. So, Cara Mendidik Anak Saat Melakukan Kesalahan penting untuk diketahui agar saat besar nanti, ia menjadi orang yang mudah belajar dari kesalahan. Semoga beberapa tips mendidik anak tersebut dapat bermanfaat. dan untuk melatih putra Anda agar bisa terus belajar, maka gunakan Mainan Anak Alat Perbengkelan. Mainan ini cocok untuk putra Anda agar dia bisa mengetahui cara menyelesaikan suatu masalah dengan tepat.

PENTING UNTUK ANDA :

[wpsc_products product_id=’16289′]

[wpsc_products product_id=’16253′]

[wpsc_products product_id=’5950′]

sumber gambar : http://innallahamaana.files.wordpress.com/2011/11/56423_anak_kecil_takut_2.jpg