Belajar itu Harus Menyenangkan

belajar harus menyenangkanBanyak kita jumpai di sekolah ataupun di rumah-rumah, anak belajar dengan suasana yang tegang, serius, dan terkesan kaku. Mencatat, menjelaskan, mengerjakan tugas, PR. Itulah sekelumit kisah kaku dalam metode pembelajaran terhadap anak.

Semua orang tahu, masa anak-anak itu adalah masa bermain. Artinya, anak-anak akan menyukai sesuatu yang dikemas dalam suasana yang santai dan menyenangkan, bukan kaku seperti kebanyakan yang terjadi. Kita bisa merasakan bahwa yang kemudian terjadi adalah anak-anak hanya berusaha untuk menjawab soal yang diberikan kepada mereka. Dari sinilah muncul berbagai kecurangan yang biasa terjadi, misal mencontek.

Salahkah anak ketika mereka mencontek? Ya, salah. Namun, apakah sepenuhnya salah mereka? Ini masih harus kita kritisi. Bisa jadi, metode pembelajaran yang konsevatif yang ia terima membuat ia menjadi terdorong untuk berbuat hal yang terpuji itu. Seperti yang dikatakan tadi, bisa jadi anak-anak disiapkan untuk menjawab soal ujian, bukan disiapkan untuk menyukai dan memahami suatu ilmu dari mata pelajaran yang diberikan.

Yang perlu diingat adalah bahwa ini bisa jadi hanya salah satu sebab dari kompleksnya masalah pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, alangkah baiknya kita sebagai orang tua, hendaknya tidak terjebak dalam pusaran kekakuan metode pembelajaran tersebut. Kita harus memahami bahwa belajar itu harus menyenangkan.

Penulis sering melihat ketika di rumah-rumah, orang tua mengajarkan anak mengerjakan PR sekolahnya hingga membentak-bentak anaknya karena tidak paham-paham. Be Creative Parents. Jadilah orang tua yang kreatif. Kreatif mengajarkan ilmu kepada anak dengan cara yang menyenangkan.

Lalu, bagaimana membuat belajar menjadi menyenangkan? Berikut ini adalah beberapa tipsnya:

1. Buatlah suasana santai

Belajar dalam suasana tegang akan membuat anak akan menjadi susah menerima ilmu yang akan diajarkan. Seringkali kita dapati orang tua yang sudah memasang tampang dan suara yang menegangkan, seperti,”Ayo!!! Cepet belajar! Kerjain PRnya!”. Dengan nada tinggi pula. Bagaimana anak-anak bisa rileks bila diawali dengan hal seperti tu? Ajaklah anak-anak dengan nada dan kata yang tepat, misalnya “Ayo anak pinter, ada PR kan? Anak pinter itu pasti bisa ngerjain PR, nanti Bunda bantu biar kakak paham”.Coba kita bayangkan sendiri jika adalah seorang anak ketika keluar kata-kata seperti itu, pastilah akan merasa nyaman dan jauh dari rasa tegang. Bisa juga mengajak anak ke sisi rumah yang nyaman untuk belajar, misal jika ada gazebo, atau di kamar si anak yang sudah disetting sangat anak-anak. Tempat juga bisa mempengaruhi suasana nyaman anak. Terakhir, jangan ada suara Televisi sedikitpun saat anak belajar karena pasti akan mengganggu.

2. Memotivasi anak

Motivasi belajar dari orang tua sangat dibutuhkan anak dalam belajar. Tanpa ada motivasi yang tepat dari orang tua, anak hanya akan belajar seadanya dan semaunya. Bagaimana pemaparan lengkapnya? Nantikan di tulisan Belajar itu Harus Menyenangkan Bagian 2. Semoga bermanfaat.

PENTING UNTUK ANDA :

[wpsc_products product_id=’16180′]

[wpsc_products product_id=’16301′]

[wpsc_products product_id=’16362′]

sumber gambar : http://cdn2.tnwcdn.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2012/03/Photoxpress_5302350.jpg