Belajar itu Harus Menyenangkan (Bagian 2)

belajar yang menyenangkanBunda hebat, marilah kita lanjutkan pemaparan terkait belajar itu harus menyenangkan (bagian 2). Pada tulisan yang lalu telah dijelaskan mengapa belajar itu harus menyenangkan dan juga satu tips agar belajar terasa menyenangkan. Pada tulisan ini akan kita lanjutkan dua tips lagi bagaimana membuat belajat terasa menyenangkan bagi anak-anak.

Sedikit review, tips yang pertama adalah membuat suasana yang nyaman santai. Intinya adalah bagaimana si anak harus merasa enjoy dan menikmati saat dia belajar dengan suasana dan lingkungan yang mendukung. Yang kedua adalah dengan memotivasi anak. Berikut ini adalah pemaparan lengkapnya;

1. Memotivasi anak

Sebuah perbuatan yang tidak dilBundasi sebuah motivasi yang kuat psti hasilnya akan tidak maksimal. Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana agar anak termotivasi untuk belajar?

Cara yang sederhana adalah dengan memberi afirmasi kepada anak. Apa itu afirmasi? Afirmasi adalah kata-kata positif yang diucapkan sendiri oleh si anak dengan panduan dari orang tua. Misal jika orang tua menginginkan anaknya menjadi seorang pengusaha sukses. Katakanlah padanya,”Kak, ayo katakan ‘Aku pengusaha sukses!’ yang semangat ya!”. Lalu si anak mengikutinya. Jika kata-kata itu sering diucapkan si anak maka anak akan memiliki sebuah pBundangan ke depan bahwa ia harus jadi pengusaha yang sukses.

Di sinilah kemudian orang tua hendaknya mem-follow up dengan mengatakan, misalnya,”Kalaiu pengen jadi pengusaha berarti kakak harus giat belajar, ya kan? Masa’ ada pengusaha yang males belajar? Siap kak?”, si anak menjawab,”Siap Bun!”. Insya Alloh dengan itu anak akan lebih giat lagi dalam belajar karena.

2. Menggunakan variasi metode pembelajaran

Ini adalah yang sering tidak terpikirkan oleh banyak orang tua. Kebanyakan dari kita masih menggunakan metode pembelajaran yang itu-itu saja, seperti mengerjakan latihan soal sebanyak mungkin. Tidakkah kita berpikir untuk membuat variasi metode? Yang perlu kita pahami pertama kali ialah, bagaimana kecenderungan gaya belajar anak, apakah auditori, visual, atau kinestetis. Untuk lebih lengkapnya silakan baca Cara Mendidik Anak sesuai Kesukaannya.

Misal putra/putri Bunda memiliki kecenderungan suka menonton dan membaca. Maka, perbanyaklah media pembelajaran yang mendukungnya, seperti video-video pengetahuan atau buku-buku cerita, Atau jika putra/putri Bunda lebih suka bergerak dan aktif, maka carilah media pembelajaran yang memang bisa membuat dia bergerak, seperti berbagai macam mainan edukatif. Atau jika si anak lebih suka menjadi pendengar, maka Bunda bisa sering menceritakan berbagai kisah edukatif.

Inti dari tips-tips di atas bagaimana sikap proaktif dari orang tua untuk mendampingi anak saat belajar. Jangan sampai anak sendirian saat belajar, khususnya masih usia SD karena mereka masih butuh bimbingan. Selain itu, masa SD adalah masa yang mana anak masih mudah menerima banyak hal. Untuk itu, orang tua harus memanfaatkannya dengan baik. Selamat mencoba.

PENTING UNTUK ANDA : 

[wpsc_products product_id=’16438′]

[wpsc_products product_id=’16301′]

[wpsc_products product_id=’16253′]

sumber gambar : http://mamahakim.files.wordpress.com/2010/06/634.jpg